Awalnya, konon ayam mutiara ini berasal dari daratan Afrika. Meski
tergolong baru, ayam mutiara kini mulai dilirik karena keindahan
warna bulunya. Apalagi dengan harga jual yang relative tinggi. Ayam
mutiara ini sangat tepat untuk dibudidayakan.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya
yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah
sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial
disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan
semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam
liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu
sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena
sejatinya termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang
walaupun lebih suka tinggal di tanah.
Namun demikian ayam mutiara di Indonesia baru dikenal, tetapi di luar
negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Sehingga saat
ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi,
diantaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli
ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bibnti-bintik
putih merata di sekujur tubuh), white guinea, royal purple guinea,
violet guinea, brown guinea, lavender guinea, dan lain-lain.
- Mulanya Budidaya Ayam Mutiara
Salah satu pembudidaya ayam mutiara itu mengenal ras ayam mutiara
mulai tahun 2003. Pemilik Adina Agro Aceh, usaha peternakan ayam
buras petelur dan ayam hutan Sumatera itu kebetulan memperoleh
sepasang indukan dari salah seorang temannya dari Sumatera Utara.
Selanjutnya, tahun 2007 ia memulai usaha penangkaran secara semi
intensif. Saat ini ia sudah memiliki sekitar 20 ekor indukan ayam
mutiara. Karena bulunya indah dan masih langka didapatkan, jadi cocok
di jadikan bisnis.
- Pembudidayaan Ayam Mutiara
Secara umum, seperti dikatakan, tidak ada kesulitan untuk
membudidayakan ayam jenis ini. Meskipun jarang indukan atau bibit
dapat di peroleh dari pendagang unggas lokal. Demikian pula dengan
masalah pakan. Pemberian pakan cukup mudah karena sama dengan ayam
kampung biasa, baik dengan dedak, seranga maupun biji-bijian.
Oleh karena itu besarnya modal untuk mempersiapkan lahan, kandang dan
pakan kurang lebih sama dengan ketika akan mulai beternak ayam buras.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya
yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah
sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial
disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat
bervariasi. Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni
savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu
gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh
karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri.
Unggas ini ketika hendak bertelur masih membawa kebiasaan di habitat
aslinya yakni mencari tempat berupa semacam goa perlindungan di
semak-semak. Maka sebaiknya peternak terlebih dahulu untuk
mempersiapkan tempat khusus untuk bertelur. Sebab jika tidak,
bisa-bisa ia bakalan harus memunguti telur-telur tersebut di
sembarang tempat.
Untuk menyiasati hal tersebut maka peternak dapat memakai cara
tradisional dengan mengeram telur ayam mutiara dengan ayam kampong
ataupun cara modern menggunakan mesin tetas.
- Bibit Ayam Mutiara
Khusus pengadaan indukan atau bibit memang lebih mahal. Harga indukan
kurang lebih Rp. 500.000 /pasang. Bila inin memelihara ayam mutiara
mulai dari anakan, bibit DOC berumur satu minggu dihargai Rp. 10.000
/ekor. Namun justru karena memiliki harga jual yang tinggi maka ayam
tersebut menjanjikan keuntungan lebih besar. Apalagi dalam satu masa
bertelur seekor induk betina dapat bertelur hingga sebanyak 36 butir.
Artinya dua kali lipat banyaknya dibandingkan dengan kemampuan
bertelur ayam biasa.
Tetapi dengan telur sebanyak itu tentu saja seekor indukan tidak
mungkin mengerami semuanya. Untuk menyiasati hal tersebut maka
peternak dapat memakai cara tradisional dengan mengeram telur ayam
mutiara dengan ayam kampung ataupun cara modern menggunakan mesin
tetas.
Unggas ini ketika hendak bertelur masih membawa kebiasaan di habitat
aslinya yakni mencari tempat berupa semacam goa perlindungan di
semak-semak. Maka sebaiknya peternak terlebih dahulu untuk
mempersiapkan tempat khusus untuk bertelur. Sebab jika tidak,
bisa-bisa ia bakalan harus memunguti telur-telur tersebut di
sembarang tempat.
Prospek bisnis budidaya ayam mutiara ke depannya cukup bagus. Itu di
karenakan bulunya yang indah dan gampang untuk di budidayakan. Namun
karena bisnis tersebut juga berkaitan erat dengan hobi maka
pemasarannya sangat tergantung permintaan konsumen.
Keindahan bulu ayam mutiara ini sangat menguntungkan yang membuka
bisnis budidaya ayam mutiara, hasil penjualan yang begitu besar,
sedangkan pakannya sangat sederhana. Keindahan itulah yang menjadi
tinggi harga penjualannya
penulis: Wawan Marni
sumber:4shared
Mas dimana saya bisa mendapatkan bibit ayam mutiara tersebut? lokasi saya di Jakarta selatan.
BalasHapuscoba hubungi nomer ini maz 085691111110 di daerah depok
BalasHapusmas berapa ekor pembelian minimal doc?bisa kirim ke wangon,bms ga?
BalasHapuskalo ongkir ke pemalang berapa?
BalasHapusminimal untuk pembelian bibit DOC brp nih? sy di kalimantan timur bgmn cara pengirimannya?
BalasHapusKarena sy pecinta unggas, tentu sy pingin piara. Liat-liat ke joho dulu kalo ada waktu yang tepat
BalasHapus