Kamis, 10 Mei 2012

Budidaya Ayam Mutiara

  1. Awal Mula Dikenal Ayam Mutiara

Awalnya, konon ayam mutiara ini berasal dari daratan Afrika. Meski tergolong baru, ayam mutiara kini mulai dilirik karena keindahan warna bulunya. Apalagi dengan harga jual yang relative tinggi. Ayam mutiara ini sangat tepat untuk dibudidayakan.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri. Fakta lain, karena sejatinya termasuk dalam golongan burung (aves), ia bisa terbang walaupun lebih suka tinggal di tanah.
Namun demikian ayam mutiara di Indonesia baru dikenal, tetapi di luar negeri sudah lama dipelihara sebagai penghias halaman. Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi, diantaranya terdapat jenis yang dinamakan pearl guinea (warna asli ayam mutiara yang didominasi warna abu-abu gelap dengan bibnti-bintik putih merata di sekujur tubuh), white guinea, royal purple guinea, violet guinea, brown guinea, lavender guinea, dan lain-lain.

  1. Mulanya Budidaya Ayam Mutiara
Salah satu pembudidaya ayam mutiara itu mengenal ras ayam mutiara mulai tahun 2003. Pemilik Adina Agro Aceh, usaha peternakan ayam buras petelur dan ayam hutan Sumatera itu kebetulan memperoleh sepasang indukan dari salah seorang temannya dari Sumatera Utara. Selanjutnya, tahun 2007 ia memulai usaha penangkaran secara semi intensif. Saat ini ia sudah memiliki sekitar 20 ekor indukan ayam mutiara. Karena bulunya indah dan masih langka didapatkan, jadi cocok di jadikan bisnis.

  1. Pembudidayaan Ayam Mutiara
Secara umum, seperti dikatakan, tidak ada kesulitan untuk membudidayakan ayam jenis ini. Meskipun jarang indukan atau bibit dapat di peroleh dari pendagang unggas lokal. Demikian pula dengan masalah pakan. Pemberian pakan cukup mudah karena sama dengan ayam kampung biasa, baik dengan dedak, seranga maupun biji-bijian.
Oleh karena itu besarnya modal untuk mempersiapkan lahan, kandang dan pakan kurang lebih sama dengan ketika akan mulai beternak ayam buras.
Yang paling menarik dari ayam ini sebenarnya adalah warna bulunya yang dipenuhi dengan bintik-bintik putih seperti mutiara. Inilah sebabnya sehingga dinamakan ayam mutiara. Ciri fisik lain yaitu pial disamping kiri dan kanan kepalanya yang tampak seperti helm.
Sehingga saat ini ayam mutiara memiliki ragam warna yang sangat bervariasi. Hewan ini hidup secara bergelombol dan banyak menghuni savanna dan semak belukar sebagai habitat asli mereka. Satu gerombolan di alam liar jumlahnya bahkan bisa mencapai ribuan. Oleh karena itu sesungguhnya hewan tersebut tidak suka menyendiri.
Unggas ini ketika hendak bertelur masih membawa kebiasaan di habitat aslinya yakni mencari tempat berupa semacam goa perlindungan di semak-semak. Maka sebaiknya peternak terlebih dahulu untuk mempersiapkan tempat khusus untuk bertelur. Sebab jika tidak, bisa-bisa ia bakalan harus memunguti telur-telur tersebut di sembarang tempat.
Untuk menyiasati hal tersebut maka peternak dapat memakai cara tradisional dengan mengeram telur ayam mutiara dengan ayam kampong ataupun cara modern menggunakan mesin tetas.

  1. Bibit Ayam Mutiara


Khusus pengadaan indukan atau bibit memang lebih mahal. Harga indukan kurang lebih Rp. 500.000 /pasang. Bila inin memelihara ayam mutiara mulai dari anakan, bibit DOC berumur satu minggu dihargai Rp. 10.000 /ekor. Namun justru karena memiliki harga jual yang tinggi maka ayam tersebut menjanjikan keuntungan lebih besar. Apalagi dalam satu masa bertelur seekor induk betina dapat bertelur hingga sebanyak 36 butir. Artinya dua kali lipat banyaknya dibandingkan dengan kemampuan bertelur ayam biasa.
Tetapi dengan telur sebanyak itu tentu saja seekor indukan tidak mungkin mengerami semuanya. Untuk menyiasati hal tersebut maka peternak dapat memakai cara tradisional dengan mengeram telur ayam mutiara dengan ayam kampung ataupun cara modern menggunakan mesin tetas.
Unggas ini ketika hendak bertelur masih membawa kebiasaan di habitat aslinya yakni mencari tempat berupa semacam goa perlindungan di semak-semak. Maka sebaiknya peternak terlebih dahulu untuk mempersiapkan tempat khusus untuk bertelur. Sebab jika tidak, bisa-bisa ia bakalan harus memunguti telur-telur tersebut di sembarang tempat.
Prospek bisnis budidaya ayam mutiara ke depannya cukup bagus. Itu di karenakan bulunya yang indah dan gampang untuk di budidayakan. Namun karena bisnis tersebut juga berkaitan erat dengan hobi maka pemasarannya sangat tergantung permintaan konsumen.
Keindahan bulu ayam mutiara ini sangat menguntungkan yang membuka bisnis budidaya ayam mutiara, hasil penjualan yang begitu besar, sedangkan pakannya sangat sederhana. Keindahan itulah yang menjadi tinggi harga penjualannya

penulis: Wawan Marni
sumber:4shared 

6 komentar:

  1. Mas dimana saya bisa mendapatkan bibit ayam mutiara tersebut? lokasi saya di Jakarta selatan.

    BalasHapus
  2. coba hubungi nomer ini maz 085691111110 di daerah depok

    BalasHapus
  3. mas berapa ekor pembelian minimal doc?bisa kirim ke wangon,bms ga?

    BalasHapus
  4. minimal untuk pembelian bibit DOC brp nih? sy di kalimantan timur bgmn cara pengirimannya?

    BalasHapus
  5. Karena sy pecinta unggas, tentu sy pingin piara. Liat-liat ke joho dulu kalo ada waktu yang tepat

    BalasHapus