Selasa, 26 Juni 2012

kandungan gizi ayam kalkun






apakah anda siap mengganti daging sapi dengan daging ayam kalkun?
Faktanya, daging kalkun memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik untuk kesehatan anda. Jadi anda tak perlu menunggu diundang ke perayaan Thanksgiving seorang teman Amerika (dan setahun sekali) untuk mengkonsumsi unggas ini.

Jadikanlah daging kalkun sebagai bagian dari menu diet harian anda. Khususnya daging bagian dada tanpa kulit  


Mengapa?

3 alasan:

1. Daging kalkun kaya akan protein;
2. Daging kalkun memiliki kandungan lemak yang amat rendah; dan tentu saja
3. Daging kalkun rasanya lezat.

Protein

Ok, kita bisa mendapatkan banyak protein dari daging sapi, ikan, tahu dan tempe. Daging sapi memang sarat akan protein, tapi daging merah juga tinggi kolesterol.

Contoh, 1 ons daging kalkun hanya mengandung 15 – 24 mg kolesterol, sedangkan 1 ons daging sapi mengandung 20 – 30 mg kolesterol. Artinya, jika anda memiliki kecenderungan berpenyakit jantung atau tekanan darah tinggi, mengganti daging sapi menjadi daging kalkun akan membawa perubahan besar.

Dewan unggas Amerika Serikat juga mengatakan bahwa daging kalkun memiliki kandungan protein jauh diatas daging ayam.

Itulah sebabnya mengapa daging kalkun sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, atlet dan siapapun yang ingin memiliki otot ramping.

Lemak

Unggas banyak menyimpan lemak di kulit. Artinya, dengan membuang kulit ayam atau kalkun, anda telah membuang sebagian besar kandungan lemaknya. Sebaliknya, sapi, babi dan kambing menyimpan lemak mereka menyatu dengan daging. Jadi, lebih mudah menyingkirkan lemak pada hewan unggas bukan? Dalam 3 ons daging kalkun bagian dada tanpa kulit hanya mengandung 1 gram lemak tanpa lemak jenuh didalamnya.

Ini yang menjadikan daging kalkun sangat ideal bagi siapapun yang ingin tetap langsing. Tapi ingat, meskipun anda telah beralih dari daging sapi ke daging kalkun, jumlah porsi yang anda konsumsi tetap harus diperhatikan.

Kamis, 14 Juni 2012

Kontak


Terima kasih telah mengunjungi blog kami. Pertanyaan dan komentar Anda sangat kami terima. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk kami, peternakan, kemitraan, pasar, dll.menghubungi kami di alamat berikut:


Alamat :
Desa Joho RT 03 RW 01
Kec. Bawang
Kab. Banjarnegara
banyumas
Jawa Tengahh


Phone : 085 647 806 141
Email  : zen_garden13@yahoo.com

Penyakit ayam kalkun


Pullorum (berak kapur)

 

 



Pulorum adalah suatu penyakit infeksi  kronis pada ayam yang disebabkan oleh Salmonella Pullorum.  Penyakit ini untuk pertama kali dilaporkan oleh Rettger padaa tahun 1900. Biasanya menyerang anak ayam sampai dengan umur 4 minggu.
Masa tunas terjadi antara 4-5 hari tetapi bakteri ini dapat bertahan hidup sampai 1 tahun di kandang ayam. Infeksi  dapat terjadi di berbagai jenis unggas terutama ayam, entok dan kalkun.
Ayam dibawah usia 14 hari yang terserang penyakit ini dapat berakibat fatal, tetapi untuk ayam yang berusia lebih tua lebih tahan terhadap penyakit ini. Ayam yang sembuh menjadi embawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit.


Penularan
Penularan terjadi pertama dari telur dan penyebarannya berlangsung di pengeraman, penetasan, kotak anak ayam, kandang yang tercemar, peralatan, burung liar dan limbah peternakan.

Gejala klinis
Dalam keadaan akut dapat terjadi sebelum lesi berkembang. Kematian mulai terjadi pada umur ayam 5-7 hari dan puncaknya pada 4 -5 hari setelah terjadi infeksi. Tanda tanda serangan pada anak ayam adalah merunduk, murung, mengantuk, menggigil, dan diare. Lutut membengkak, lemah dan pantat kotor dengan bulu yang lengket. Tinja putih seperti kapur dan ada kalanya berwarna hijau. Pernafasan megap-megap. Ayam yang selamat menjadi subklinis dan sebagai pembawa sifat dengan infeksi terbatas pada indung telur.

Pencegahan
  1. Melakukan sanitasi kandang dengan antiseptic, membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang.
  2. Usaha peternakan dikelola dengan baik sehingga tercipta suasana nyaman bagi ayam, jumalh ayam dalam kandang tidak terlalu padat, litter jangan berdebu dan terlalu padat. Ventilasi kandang cukup dan sedapat mungkin dilaksanakan system all in all out.
  3. Peralatan peternakan (tempat makan, tempat minum, dll) dicuci bersih. Rendam minimal 30 menit dengan antiseptic minimal 4 hari sekali.
Pengobatan
Tidak ada obat yang memberikan hasil memuaskan , tetapi pemberian obat membantu menekan jumlah kematian. Therapy, Medoxy, Sulfamix, Koleridin, Tetra-Chlor, Respiratek, Neo Meditril atau Trimezyn ( pilih satu dan berikan sesuai dengan aturan pakai) merupakan pilihan obat yang dapat menekan kematian akibat pullorum. Setelah pemberian obat selesai, berikan Vita Stress 4-5 hari untuk membantu penyembuhan penyakit.



sumber: duniaternak.blogspot.com